Bisnis Unik

1. MUSEUM MUSIK INDONESIA
Museum musik ini memang tidak hadir begitu saja, ada proses yang melatarbelakanginya. Menurut Hengki Herwanto salah satu pendiri dan pengelola museum musik ini menyatakan bahwa semua itu mengalir begitu saja. Semasa muda seperti anak SMA lainnya yang juga gemar menikmati musik, beberapa kaset pun ia koleksi. Ketika tahun 2008 ia bertemu dengan kawan-kawan lamanya yang mempunyai hobi yang sama, dan kemudian berkolaborasi menyelenggarakan pagelaran musik.
Pada tahun 2009 acara pun berlanjut dengan penyelengaraan Malang Viesta. Dan aksi lainnya adalah ia dan beberapa teman-temannya mengumpulkan koleksi kaset yang dimilikinya, yang kemudian mendirikan Galeri Malang Bergengsi (GMB). Koleksi yang sudah terkumpul sekitar 250 buah kaset tersebut kemudian di tempatkan di sebuah garasi di rumah di Jl. Citarum kota Malang. Pada tahun 2010 koleksi yang dikumpulkan tersebut dapat dinikmati masyarakat untuk mendengarkan lagu atau musik. Di rumah tersebut galerinya buka setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu karena keterbatasan sumber daya manusianya.
Karena semakin diminati dan koleksi semakin banyak maka galerinya dipindahkan ke tempat yang lebih luas lagi di daerah perumahan Griya Shanta pada tahun 2013. Tidak hanya sekedar menikmati musik, tempat ini juga menjadi sumber studi kasus yang dijadikan bahan skiripsi oleh mahasiswa. Yang datang pun semakin banyak dan beragam selain masyarakat juga tak jarang dari kalangan artis sampai pejabat. Upaya menjadikan sebagai museum sudah terbersit, dan di tahun itu pula mendapatkan nama Museum Musik Indonesia (MMI) yang didaftarkan di KeMenKumHAM (No. 062907/2013).
Koleksi semakin banyak yang didapatkan dari beberapa pihak terutama sumbangan masyarakat yang peduli, diperlukan tempat yang lebih luas lagi. Upaya bekerja sama dengan pemerintah dilakukan, dan gayung bersambut. Pemerintah kota (pemkot) siap meminjamkan beberapa asetnya untuk di tempati sebagai museum. Pemkot Malang memberikan tiga alternatif yaitu di lantai 3 perpustakaan Malang, kantor blok office (kantor pelayanan terpadu) lantai 4, dan lantai 2 di Gedung Kesenian Gajayana.
Setelah ditinjau dari segala sisi maka dipilihlah Gedung Kesenian Gajayana. Ruang di lantai 2 pun dibenahi dan di desain menjadi museum. Bantuan dari pemerintah pusat pun ada yaitu melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang menyumbangkan dana untuk renovasi dan dekorasi museum. Dan tepat tanggal 19 November 2016 Museum Musik Indonesia ini diresmikan dan terbuka untuk umum. Hengki pun tidak muluk-muluk tentang keberadaan museum ini. Paling tidak tempat ini bisa menjadi pusat dokumentasi sekaligus data perjalanan musik Indonesia. 
      A. Koleksi Museum Musik Indonesia
Selayaknya yang disebut museum tempat ini menyimpan beberapa koleksi lawas perjalanan musik Indonesia. Mulai dari piringan hitam, kaset berpita, compact disk (CD) tersedia dengan disusun rapi berdasarkan daerah asal dan penyanyinya. Tidak itu saja museum ini juga dilengkapi dengan sejarah musik lainnya (peninggalan zaman dulu) seperti buku, majalah, tape pemutar kaset, sampai baju yang pernah dipakai sang penyanyi. Di beberapa sudut tertampang tulisan perjalanan musik Indonesia secara umum walau tidak begitu mendetail, namun dirasa cukup menggambarkan kondisi yang ada. Kita akan temui pula beragam gambar ataupun album para musisi yang saat ini sudah senior ataupun meninggal, tentu saat masih muda dan berjaya pada masanya sebelum digantikan oleh musisi generasi berikutnya.
Saat ini koleksi Museum Musik Indonesia mencapai 15.000 koleksi benda yang terkait dengan musik. Terdapat Piringan Hitam (PH), kaset, CD, VCD, vinyl, peralatan pemutar musik, instrumen, memorabilia, foto, poster, majalah, buku, kliping tulisan, sampai berbagai jenis alat musik baik tradisional maupun modern. Koleksi Museum Musik Indonesia semakin terus bertambah yang berasal dari sumbangan para kolektor, musisi, dan penikmat musik di seluruh Indonesia termasuk para musisi dan penyanyi nasional. Bahkan ada juga warga asing yang menyumbangkan koleksinya di antaranya dari Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda dan Prancis.
       B. Visi dan Misi
Untuk visi dan misi dari Meseum Musik Indonesia yaitu :
Ø  Visi : Turut memelihara sejarah musik di Indonesia
Ø  Misi : Mendokumentasikan rekam jejak musik di Indonesia
      C. Pelaksana Kegiatan
Untuk pelaksana kegiatan di Museum Musik Indonesia ini total ada 10 orang relawan terdiri dari mahasiswa, dan beberapa orang yang suka akan musik yang berjaga secara bergantian
      D. Kendala
Berikut kendala-kendala yang dihadapi oleh Museum Musik Indonesia :
1.    Tempat masih mengontrak
2.    Biaya masih kurang
3.    Peran pemerintah masih kurang
4.    Buka event 2 bulan sekali
5.    Pendapatan tambahan dari sponsor
      E. Lokasi
Museum Musik Indonesia ini beralamat di Gedung Kesenian Gajayana Lantai 2. Jl. Nusakambangan No. 19 Malang-6511. Telp (0341) 3012518.
Bila kita ingin mengunjungi MMI ini, buka setiap hari mulai pukul 10 pagi sampai 5 sore. Tiket masuknya pun terjangkau 5 ribu rupiah saja. Kita akan dapat melihat suatu ruang data dan alat perjalanan musik Indonesia dari masa ke masa, tidak banyak tempat seperti ini ada, bisa jadi satu-satunya di Indonesia. Keberadaan MMI ini memungkinkan agar kita kita tidak pernah melupakan sejarah, terutama bidang musik yang setiap generasi mempunyai corak tersendiri. Generasi sekarang dan mendatang tidak boleh kehilangan jejak sejarah pendahulunya.
      F. Tempat
Saat memasuki Museum Musik Indonesia, pengunjung akan langsung tertarik dengan berbagai koleksi di dalamnya. Di dinding-dinding ruangan, berjajar rapi rak-rak berisi piringan hitam, kaset, CD, dan berbagai majalah musik yang merupakan koleksi dari museum ini. Banyak koleksi yang sudah sangat langka di pasaran ada di museum ini.
Di Museum Musik Indonesia, jika ada pengunjung yang meminta, bisa mendengarkan musik dari berbagai piringan hitam, kaset maupun CD. Di sini juga terdapat sebuah turn table untuk memutar piringan hitam, lengkap dengan seperangkat soundsystem. Ada pula tape player, CD, VCD maupun DVD player yang dilengkapi dengan layar monitor, terpampang rapi di dinding. Berbagai poster band dari dalam dan luar negeri, alat musik serta pernak pernik lainnya juga terpampang rapi dan terawat di museum musik ini.
Dari banyaknya koleksi yang ada itulah membuat pengunjung bisa berlama-lama dan menikmati musik yang ingin didengarkan. Selain itu museum ini sering dijadikan tempat untuk berdiskusi, tukar menukar ilmu dari lintas generasi musisi dari yang muda hingga yang tua. Meskipun tempatnya tidak begitu luas akan tetapi berbagai komunitas yang ada di Kota Malang sering menggunakan tempat ini untuk menggelar sebuah acara.
Karena lokasi yang dinilai belum memadai, saat ini ribuan koleksi musik tersebut tidak semuanya dipajang. Sebagian ada yang disimpan di dalam kardus, namun semuanya tercatat dengan rapi, termasuk data penyanyi, judul lagu, dan nama penyumbangnya. Ribuan koleksi itu bisa dijadikan referensi bagi para penikmat dan pecinta musik. Bahkan museum ini juga dijadikan kalangan siswa dan mahasiswa melakukan penelitian untuk tugas sekolah maupun skripsi.
2. RUMAH PASIR
1.    Profil
·         Pendiri : Gusman Adi Putranto (33)
·         Berdiri :
2005 : Lukis di kanvas
2008 : Kerajinan Pasir
·         Alamat : Jalan Mawar No.17 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
·         Distribusi : Toko aksesoris di daerah Malang, misalnya Royal ATK dan toko lainnya
2.    Produk
·         Ukuran :
-          60x40 cm                            Harga
-          70x50 cm                            Rp 170.000 – Rp 800.000
-          80x60 cm
·         Penjualan :
-          Jakarta
-          Surabaya
-          Yogyakarta
3. JOKI GAME
Mendengar kata joki kebanyakan orang akan berfikir tentang joki balap motor atau pacuan kuda. Tapi joki di sini, adalah joki game onlie dimana kita di bayar untuk memainkan karakter game orang lain untuk menaikkan LVnya.
Pertama kenal istilah joki game online sekitar tahun 2005 saat berkenalan dengan sesama pemain game yang LV nya hampir max saat itu 152/155. Namun mulai bekecimpung di dunia joki sekitar 2007.
Joki di butuhkan oleh orang-orang yang suka bermain game namun tidak sempat leveling karena aktivitas kerjanya. Jadi mereka membayar orang untuk menaikkan LV karakter gamenya agar dapat melakukan aktifitas khusus seperti PVP Bossing Raid dll.
Pendapatan joki sangat variatif tergantung tipe game, tingkat kesulitan dan waktu pengerjaanya. Harga standar adalah Rp 5000 / jam. Jika klien menginginkan per LV maka akan di hitung berdasarkan LV karakter tersebut. Pendapatan joki tidak hanya didapat dari aktifitas LVling saja, namun item drop yang di dapat dalam game juga dapat di perjualbelikan, baik langsung dalam bentuk item ataupun gold (mata uang game tersebut). 
4. LOVE BIRD
1.    Profil
·         Nama Pemilik : Fajaresa Kusfriantono
·         Alamat : Pamekasan
·         Jenis usaha : Ternak Lovebird
·         Mulai usaha : 2015 – sekarang
·         Omzet : > 6 juta per 2 bulan
2.    Pendapatan
·         2 bulan bisa menghasilkan sekitar 6-10 anak lovebird, mulai dari 500rb-4jt untuk satu ekornya. Jadi 6 anak lovebird harganya > 6 juta.
3.    Pemasaran
Pemilik memasarkan lovebird ini secara online melalui laman facebook, juga secara offline yaitu bisa langsung mendatangi rumah pemilik.
4.    Kendala yang dihadapi
ü  Proses penjodohan
ü  Lovebird sakit
ü  Lovebird mati
ü  Lovebird kabur
5.   Handmade
1.    Profil
·         Pemilik : Novia Rari Alhamdani
·         Alamat : Jl. Dieng Atas No 100 A Malang
·         Keunikan : Menggunakan kata-kata dakwah (Al-Quran dan Hadist)
·         Berdiri : Tahun 2014
2.    Ide
Berawal dari impian membangun rumah dengan hiasan - hiasan karya sendiri di dinding
3.    Konsumen
1)    Konsumen Mayoritas:
ü  Mahasiswa
ü  Wanita karir
ü  Ibu rumah tangga.
2)    Keperluan Mayoritas:
ü  Kado  HBD
ü  Kado  Wisuda
ü  Hiasan Dinding
ü  Corak  Kaos/Tas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAMAN SAFARI PRIGEN BP 4

The Road Ahead & Genius Inside Us

Radar Malang Dalam Bisnis